Mengungkap Mitos Tentang Kesehatan
Banyak mitos seputar kesehatan yang beredar dan dipercaya banyak orang. Padahal belum tentu itu benar, dan beberapa mungkin masih dalam tahap penelitian untuk membuktikan akurasinya. Berikut mitos-mitos kesehatan paling umum yang perlu di-update lagi kebenaran informasinya.
1. Memeretakkan Jari Bisa Sebabkan Radang Sendi
Saat lelah atau pegal, orang biasanya meretakkan jari jemari sehingga menimbulkan suara seperti tulang retak. Kebiasaan ini dianggap bisa memicu terjadinya radang sendi atau tulang rapuh. Memeretakkan jari mungkin bisa membuat orang di sekitar merasa terganggu dengan suaranya dan terkadang membuat persendian terasa sakit. Tapi belum ada yang bisa membuktikan secara ilmiah bahwa aktivitas ini bisa menyebabkan radang sendi atau arthritis. Radang sendiri merupakan kondisi dimana persendian terasa sakit serta nyeri ketika digerakkan dan biasanya disebabkan oleh pengapuran tulang atau peradangan otot akibat aktivitas fisik terlalu berat.
2. Belum Lima Detik, Makanan yang Jatuh Aman untuk Dimakan
Sebagian dari kamu mungkin tidak terlalu asing dengan anggapan ini. Selama belum lima detik, makanan yang terjatuh ke lantai atau tanah terbilang aman karena belum sempat terkontaminasi oleh bakteri atau kuman. Ternyata anggapan ini salah besar. Untuk membuktikannya, sejumlah peneliti memeriksa makanan yang telah jatuh di lantai. Setelah dianalisa, makanan tersebut ternyata ‘menjemput’ berbagai bakteri dalam jumlah besar.
3. Permen Karet yang Tertelan Akan Menempel di Perut
Permen karet jangan sampai tertelan, nanti akan menempuk terus di perut! Begitulah anggapan yang banyak dipercaya orang. Padahal tubuh kita cukup pintar dan bisa membedakan mana objek yang bisa dicerna dan mana yang tidak. Saat tertelan, permen karet akan dibawa oleh cairan tubuh melewati usus dan akan keluar lewat faeces dalam beberapa hari. Meskipun permen karet sulit dihancurkan oleh sistem pencernaan, kemungkinannya sangat kecil menyebabkan masalah pada perut. Tapi lain soal jika kamu mengunyah dan menelan permen karet setiap hari karena dalam jumlah banyak, permen karet bisa saja menumpuk di dalam usus dan menghalangi proses pencernaan makanan.
4. Minum Alkohol Menghangatkan Tubuh
Saat musim dingin, disarankan meminum minuman beralkohol seperti whisky, wine, soju atau sake dalam jumlah kecil karena bisa menghangatkan. Minuman beralkohol memang menimbulkan sensasi hangat di dalam. Tapi itu lebih karena darah mengalir lebih cepat menuju bawah kulit dan menjauhi organ internal. Sensasi hangat yang dirasakan pun hanya sementara dan justru akan membuat suhu tubuh lebih rendah jika tidak diminum lagi.
5. Udara Dingin Bisa Memuah Mudah Sakit
Tidak selalu dan tergantung kondisi tubuh masing-masing orang. Sejumlah peneliti menemukan bahwa orang yang berada di udara dingin tidak lagi mudah terserang penyakit selama mencukupi nutrisi dengan benar dan mengenakan pakaian dingin yang tepat. Orang mudah sakit saat dingin karena mereka cenderung lebih memilih diam di rumah dengan pintu dan jendela yang tertutup rapat. Tidak adanya ventilasi dan pertukaran udara inilah yang membuat orang mudah sakit. Jadi bukan semata-mata karena udara dinginnya. Meski begitu, tidak disarankan juga untuk terlalu lama berada di udara dingin terlebih lagi saat turun salju karena berisiko mimisan atau terkena hipotermia.
6. Makan Pedas Bisa Sebabkan Radang Usus
Makanan pedas bukanlah penyebab utama radang usus, tapi bakteri yang disebut heliobacter pylori. Stres, rokok dan minuman beralkohol juga bisa meningkatkan risiko radang usus. Mengonsumsi makanan pedas akan memperparah gejala radang usus, tapi bukan penyebab utamanya.
sumber: wolipop