Tidak sedikit ibu baru yang mengalami kesulitan saat baru mulai memompa ASI. Padahal jika tahu caranya, memompa ASI tidaklah sesulit yang dibayangkan.
Berikut ini tiga langkah yang bisa jadi panduan ibu untuk memompa ASI, seperti dikutip dari Kids-Health:
1. Ketahui Kapan Ibu Mulai Memompa ASI
Sejumlah ahli berpendapat, sebaiknya ibu jangan terlalu awal mengenalkan botol susu pada bayi yang baru lahir. Biarkan dulu bayi Anda terbiasa menyusui langsung dari payudara agar tidak terjadi kasus bingung puting. Namun memang pada beberapa bayi, kasus bingung puting ini tidak terjadi dan mereka tidak mengalami masalah saat bertransisi menyusu dari payudara ke botol atau feeder cup.
Meski tidak disarankan memperkenalkan botol susu terlalu cepat pada bayi, bukan berarti Anda tak bisa langsung memompa ASI. Beberapa konselor laktasi menyarankan para ibu baru, memompa ASI mereka sejak awal untuk memperbanyak produksi ASI.
Untuk ibu yang kembali bekerja setelah melahirkan, sangat disarankan memompa ASI jauh-jauh hari sebelum masa cuti habis. Jika Anda memilih memompa ASI setelah bekerja, ibu akan frustasi karena bisa saja tidak punya stok ASI sehingga merasa dikejar-kejar. Memompa ASI pun butuh latihan dan kesabaran. Tidak semua ibu bisa langsung menghasilkan banyak ASI dalam satu kali memompa.
2. Pilih Alat Pemompa ASI Yang Membuat Ibu Nyaman
Jenis alat pemompa ASI mana yang akan dipilih, semuanya tergantung Anda sendiri. Beberapa wanita merasa nyaman menggunakan pemompa ASI manual (dioperasikan dengan tangan) ketimbang yang elektrik. Pompa manual pun harganya lebih murah ketimbang yang elektrik. Namun ada juga beberapa ibu yang memilih pemompa ASI elektrik karena kesulitan memakai pompa manual.
Sedikit informasi, pemompa ASI elektrik pada beberapa ibu dianggap lebih mudah ketimbang manual karena saat memakainya Anda tidak perlu usaha yang terlalu keras. Ibu hanya perlu menempelkan alat pemompa di payudara dan mesin yang akan bekerja. Pemompa ASI jenis ini pun dianggap lebih efisien. Namun kekurangannya, alat tersebut terkadang menghasilkan suara yang berisik.
Selain memompa dengan mesin, sebenarnya ibu pun bisa menggunakan tangannya sendiri untuk memompa. Untuk mempelajari teknik ini, Anda bisa menanyakannya pada konselor-konselor laktasi yang ada di rumah sakit tempat Anda bersalin. Di You Tube pun teknik ini juga bisa dipelajari.
3. Pancing LDR (Let Down Relax)
Sama seperti menyusui bayi, saat memompa pun Anda harus merasa nyaman. Memang sepertinya tidak mudah karena Anda bukan berdekatan langsung dengan bayi, melainkan pada mesin. Awalnya akan sedikit sulit untuk tubuh dan pikiran Anda beradaptasi dengan pemompa tersebut.
Sebelum memompa, pastikan dulu Anda sudah menempatkan dengan benar alat tersebut di payudara. Pastikan alat tersebut menutupi puting dan areola ibu dan tertutup rapat. Jika penempatan ini tidak benar, hal itu bisa membuat alat tidak bekerja.
Kunci keluarnya ASI saat dipompa adalah dengan memancing LDR (Let Down Relax). LDR adalah refleks keluarnya hormon oksitosin yang menstimulasi keluarnya ASI. Bagaimana agar LDR keluar? Pertama, ibu harus rileks. Cari posisi duduk yang bisa membuat Anda senyaman mungkin saat memompa. Lalu tarik napas panjang beberapa kali, setelah itu coba klitik-klitik puting Anda sampai payudara terasa kencang. Pompa ASI saat perasaan ada yang mengalir atau terdorong ke arah puting.